MAKALAH
BAHASA INDONESIA
TEKS
EKSPLANASI
SEMBURAN
LUMPUR LAPINDO

Disusun oleh:
1. Nita Mardiana(18)
2. Rois Hendra P(24)
3. Novia Puspita(20)
4. Novia Dewi A(19)
5. Supanto(26)
Kelas :XI MIA 1
SMA N 2 WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
I.
PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar
Belakaang .....................................................................1
B. Rumusan
Masalah...................................................................1
C. Tujuan
Pembahasan................................................................1
II.
PEMBAHASAN.................................................................................2
2.1. Pernyataan
Tentang Lumpur Lapindo.........................................3
2.2.
Identifikasi Peristiwa Lumpur Lapindo.......................................3
2.2.1. Lumpur
Panas Karena Rekahan Alami..............................3
2.2.2. Lumpur
Panas karena Tindakan Manusia..........................4
2.2.3. Masalah
Sosial Terjadi Akibat Adanya Lumpur Panas.....4
2.3. Teks
Eksplanasi...........................................................................5
2.3.1. Lumpur
Panas Karena Rekahan Alami.............................5
2.3.2. Lumpur
Panas karena Tindakan Manusia.........................5
2.3.3. Masalah
Sosial Terjadi Akibat Adanya Lumpur Panas....6
III.
PENUTUP..........................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Mei
2006 menjadi kenangan terburuk bagi warga Desa Renokenongo, Kabupaten Sidoarjo.
Semburan lumpur berbau menyengat telah meluluhlantahkan lebih dari 16 desa di
tiga kecamatan. Warga banyak yang kehilangan rumah, pekerjaan, sawah, dan harta
benda lainnya akibat lumpur yang menyembur dari lokasi pengeboran yang
dilakukan Lapindo Brantas Inc. Penyebab dari menyemburnya lumpur tersebut masih
hanya perkiraan, bukannya kepastian. Mayoritas beranggapan bahwa semburan
lumpur diakibatkan kesalahan prosedur saat pengeboran berlangsung. Semburan
lumpur tidak hanya mengakibatkan kehilangan material, tetapi juga dampak dari
lumpur panas yang dapat membahayakan kesehatan.
Hampir
1 dasawarsa bencana itu terjadi, tetapi warga belum menerima janji-janji
kompensasi dari Lapindo Brantas Inc. Hidup mereka tidak membaik dan malah jadi
semakin menderita. Keingingan terwujudnya realisasi dari apa yang telah
dijanjikan hanya sekedar mimpi indah di malam hari. Pada makalah ini akan
disajikan beberapa masalah dari terjadinya Lumpur Lapindo serta pembahasan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.1 Menentukan
pernyataan dalam kolom tersaji (no. 4 hlm. 39)
1.2
Mengidentifikasi peristiwa berdasarkan teks Lumpur Lapindo (no.5 hlm. 40)
1.3 Membuat
tigah buah teks eksplanasi sederhana (no. 6 hlm. 40-43)
C. TUJUAN PEMBAHASAN
·
Memahami penyebab terjadinya lumpur
Lapindo serta konteks permasalahan yang muncul
akibat
dari terjadinya Lumpur Lapindo
·
Membuat teks eksplanasi sederhana berdasarkan struktur
teks eksplanasi
·
Analisis teks lumpur lapindo
BAB
II
PEMBAHASAN
Lumpur Lapindo
Banjir lumpur panasSidoarjo, juga dikenal
dengan sebutan Lumpur Lapindo, adalah
peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran
PT Lapindo Brantas di
Dusun Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong,
Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Peristiwa ini
mengakibatkan tergenangnya
areal persawahan, permukiman penduduk, dan kawasan
industri. Volume lumpur
diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000 meter kubik per
hari (setara dengan muatan
penuh 690 truk peti kemas berukuran besar). Akibatnya,
semburan lumpur ini
membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar.
Lumpur sangat berbahaya bagi kesehatan
masyarakat. Kandungan logam berat
(Hg) air raksa mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku
mutunya hanya 0,002 mg/
liter Hg. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran
pernapasan, iritasi kulit, dan
kanker. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah
pecah (hemolisis),
jantung berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal.
Data di Puskesmas Porong
menunjukkan tren sejumlah penyakit terus meningkat sejak
2006. Penderita infeksisaluran pernapasan (ISPA) yang pada 2005 sebanyak 24.719
orang, pada 2009
meningkat pesat menjadi 52.543 orang. Selain itu,
gastritis yang pada 2005 baru
7.416 orang, pada 2009 melonjak tiga kali lipat menjadi
22.189 penderita.
Genangan hingga setinggi 6 meter pada
permukiman menyebabkan warga
harus dievakuasi karena rumah/tempat tinggal mereka
rusak. Areal pertanian dan
perkebunan juga rusak akibat genangan lumpur. Lebih dari
30 pabrik yang tergenang
terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan
ribuan tenaga kerja
karena terkena dampak lumpur ini. Genangan juga
menyebabkan kerusakan
lingkungan wilayah seperti sarana peribadatan, sarana
pendidikan, sarana dan
prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon).
Ruas jalan tol Surabaya—
Gempol yang ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan
mengakibatkan
kemacetan di jalur-jalur alternatif, yaitu melalui
Sidoarjo—Mojosari—Porong dan
jalur Waru—tol—Porong dan terhambatnya ruas jalan tol
Malang—Surabaya yang
berakibat pula terhadap aktivitas produksi di kawasan
Ngoro (Mojokerto) dan
Pasuruan yang selama ini merupakan salah satu kawasan
industri utama di Jawa
Timur.
Akibat amblasnya permukaan tanah di sekitar
semburan lumpur, pipa air
milik PDAM Surabaya patah. Sementara itu, pipa gas milik
Pertamina juga meledak
akibat penurunan tanah karena tekanan lumpur dan sekitar
2,5 kilometer pipa gas
terendam. Sebuah SUTET milik PT PLN dan seluruh jaringan
telepon dan listrik
di empat desa tidak dapat difungsikan.
Ketika semakin lama peristiwa terjadi dan
tidak menunjukkan perbaikan
kondisi pulih, baik menyangkut kepedulian pemerintah,
terganggunya pendidikan
dan sumber penghasilan, ketidakpastian penyelesaian,
maupun tekanan psikis yang
bertubi-tubi, krisis sosial mulai mengemuka. Perpecahan
warga mulai muncul
menyangkut biaya ganti rugi, teori konspirasi penyuapan
oleh Lapindo, berebut
truk pembawa tanah urugan hingga penolakan menyangkut
lokasi pembuangan
lumpur setelah skenario penanganan teknis kebocoran 1
(menggunakan snubbing
unit) dan 2 (pembuatan relief well) mengalami kegagalan.
Akhirnya, yang muncul
adalah konflik horisontal.
2.1 PERNYATAAN TENTANG LUMPUR LAPINDO
NO
|
PERNYATAAN
|
B
|
S
|
TT
|
1
|
Lumpur
Lapindo adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran
Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo.
|
ü
|
||
2
|
Volume
lumpur diperkirakan sekitar 5.000 sampai 50.000 meter kubik per tahun.
|
ü
|
||
3
|
Lumpur
panas sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
|
ü
|
||
4
|
Kandungan
logam berat air raksa menyebabkan iritasi kulit dan kanker.
|
ü
|
||
5
|
Kandungan
fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah, jantung berdebar, dan gangguan
ginjal.
|
ü
|
||
6
|
Data
di puskesmas Porong menunjukkan tren sejumlah penyakit terus menurun sejak
2006.
|
ü
|
||
7
|
Genangan
pada permukiman menyebabkan warga harus dievakuasi.
|
ü
|
||
8
|
Areal
pertanian dan perkebunan rusak akibat genangan lumpur.
|
ü
|
||
9
|
Pabrik
yang tergenang harus menghentikan aktivitas produksi.
|
|||
10
|
Genangan
menyebabkan kerusakan lingkungan wilayah.
|
ü
|
||
11
|
Ruas
jalan tol Surabaya-Gempol dibuka hingga waktu yang tidak ditentukan
|
ü
|
||
12
|
Akibat
amblasnya permukaan tanah, pipa air milik PDAM Surabaya patah.
|
ü
|
||
13
|
Pipa
gas milik Pertamina patah akibat penurunan tanah.
|
ü
|
||
14
|
Sebuah
SUTET milik PLN tidak dapat difungsikan.
|
ü
|
||
15
|
Perpecahan
warga mulai muncul menyangkut biaya ganti rugi.
|
ü
|
||
16
|
Warga
berebut truk pembawa tangki BBM.
|
ü
|
||
17
|
Warga
melakukan penolakan menyangkut lokasi pembuangan limbah.
|
ü
|
2.2
IDENTIFIKASI PERISTIWA LUMPUR LAPINDO
2.2.1 Lumpur panas karena rekahan alami
1. Pakar geodinamika Universitas
Bonn Jerman, Profesor Stephen Miller menilai bahwa
semburan lumpur Sidoarjo yang terjadi 8 tahun silam adalah murni bencana
alam. Ia yakin meluapnya lumpur disebabkan gempa berkekuatan 6.3 skala richter
yang terjadi 2 hari sebelumnya di Yogyakarta.
2. Meskipun
jarak kejadian kedua peristiwa itu mencapai 250 kilometer,namun bentuk dan
struktur informasi formasi batuan di Sidoarjo memiliki karakteristik lensa yang
mengamplifikasi dan memfokuskan gelombang seismik dari tempat gempa. Gejolak
energi kemudian mencairkan sumber lumpur dan menumpahkannya ke dalam patahan yang
terkoneksi dengan sistem hydrothermal.
2.2.2 Lumpur panas terjadi karena
tindakan manusia.
1.
Lumpur
panas Sidoarjo adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran
Lapindo Brantas dengan lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari
sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik
Lapindo.
2.
Dalam uji kekuatan formasi di bawah casing 13 5/8 inci yang dipasang di 1.092
meter Lapindo tidak dilakukan dengan benar sehingga mengakibatkan perhitungan
menjadi salah. Lapindo semestinya memasang selubung 9 5/8 inci di 2.591 meter
tetapi Lapindo tidak memedulikannya.
3.
PT Lapindo sudah
memasang casing 30 inchi pada kedalaman 150 kaki, 20 inchi pada 1195
kaki, 16 inchi pada 2385 kaki dan 13-3/8 inchi pada 3580 kaki tetapi setelah PT
Lapindo mengebor lebih dalam lagi mereka berencana akan memasang casing lagi
setelah mencapai/menyentuh titik batu gamping.
4. Selama pengeboran tersebut lumpur yang bertekanan
tinggi sudah mulai menerobos, akan tetapi PT Lapindo masih bisa mengatasi
dengan pompa lumpur dari PT Medici.
5.
Setelah kedalam 9297
kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping, tetapi hanya menyentuh titik
batu gamping saja yang memiliki banyak lubang sehingga mengakibatkan lumpur
yang digunakan untuk melawan lumpur dari bawah sudah habis.
6.
PT Lapindo gagal
menarik bor, akhirnya bor dipotong dan operasi pengeboran dihentikan serta
perangkap BOP (Blow Out Proventer) ditutup.
7.
Karena fluida yang
bertekanan tinggi sudah terlanjur naik ke atas sehingga fluida tersebut harus
mencari jalan lain untuk bisa keluar. Itulah yang menyebabkan penyemburan tidak
hanya terjadi di sekitar sumur melainkan di beberapa tempat.
2.2.3 Masalah sosial terjadi akibat adanya
lumpur panas
1.
Lumpur
panas tidak hanya meyebabkan kerugian bagi Lapindo Inc tetapi juga menimbulkan
permasalahan baru terutama menyangkut korban lumpur Lapindo
2.
Masalah
sosial menjadi permasalahan pokok karena menyangkut kehidupan orang banyak
terutama para korban tragedi ini.
3.
Ganti
rugi yang dijanjikan oleh pihak Lapindo Inc kepada para korban belum
terealisasikan karena ketidakadaan dana untuk membayar ganti rugi.
4.
Banyak
warga yang tinggal di pinggiran area berbahaya lumpur Lapindo akibat belum
dibayarnya ganti rugi. Dan akibat lumpur lapindo, warga kehilangan mata
pencaharian mereka.
5.
Fasilitas
pendidikan yang tidak mendukung memaksa orang tua harus merogoh kocek lebih
demi membiayai anak mereka sekolah. Namun ada juga yang harus putus sekolah
karena keterbatasan biaya
6.
Kesehatan
warga yang kurang diperhatikan menyebabkan banyak warga terkena ISPA.
7.
Psikologis
warga yang hidup dalam ketertekanan akibat lumpur Lapindo kurang diperhatikan.
2.3
TEKS EKSPLANASI
2.3.1
Lumpur panas terjadi karena rekahan alami
Pernyataan Umum
Pakar geodinamika
Universitas Bonn Jerman, Profesor Stephen Miller menilai bahwa semburan lumpur
Sidoarjo yang terjadi 8 tahun silam adalah murni bencana alam.
Sebab-Akibat 1
Meluapnya lumpur disebabkan gempa berkekuatan 6.3
skala richter yang terjadi 2 hari sebelumnya di Yogjakarta. Meskipun jarak
kejadian kedua peristiwa itu mencapai 250 kilometer, namun bentuk dan struktur
informasi formasi batuan di Sidoarjo memiliki karakteristik lensa yang
mengamplifikasi dan memfokuskan gelombang seismik dari tempat gempa. Gejolak
energi kemudian mencairkan sumber lumpur dan menumpahkannya ke dalam patahan
yang terkoneksi dengan sistem hydrothermal.
Sebab-Akibat 2
Hasil penelitian dari
Miller itu disebut-sebut telah menjawab pertanyaan tentang sebab-musabab lumpur
Sidoarjo yang sempat mengemuka, khususnya pada tahun 2011. Sebab sampai saat
ini belum ada yang mampu membantah hasil penelitian itu dari kalangan ilmuwan.
2.3.2
Lumpur panas terjadi karena tindakan manusia.
Pernyataan Umum
Banjir lumpur panas Sidoarjo dengan lokasi
semburan lumpur ini berada di Porong, yakni kecamatan di bagian selatan
Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km sebelah selatan kota Sidoarjo. Lokasi pusat
semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang
merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo Brantas Inc sebagai operator blok
Brantas. Bencana semburan lumpur panas ini terjadi karena kesalahan manusia yaitu operasional
pengeboran yang dilaksanakan PT Lapindo
Brantas. Pendapat itu disampaikan pakar geologi, RP Koesoemadinata. Menurut dia, sulit untuk menjelaskan bahwa
Lumpur Lapindo merupakan bencana alam, karena pada dasarnya terjadi kesalahan
dalam melakukan pengeboran.
Urutan Sebab-Akibat 1
Kegiatan yang dilakukan oleh PT
Lapindo Brantas waktu itu adalah pengeboran sumur Banjar Panji-1 (BPJ-1) pada
awal maret 2006, kegiatan tersebut bekerjasama dengan perusahaan kontraktor pengeboran
yaitu PT Medici Citran Nusantara. Uji kekuatan formasi di bawah casing 13 5/8 inci yang dipasang di 1.092
meter tidak dilakukan dengan benar sehingga mengakibatkan perhitungan menjadi
salah. Sesuai aturan dan anjuran Medco, Lapindo semestinya memasang selubung 9
5/8 inci di 2.591 meter. Namun, Lapindo tidak memedulikannya.
Urutan
Sebab-Akibat 2
PT Lapindo sudah memasang casing 30 inchi pada
kedalaman 150 kaki, 20 inchi pada 1195 kaki, 16 inchi pada 2385 kaki dan 13-3/8
inchi pada 3580 kaki. Setelah PT Lapindo mengebor lebih dalam lagi mereka lupa
memasang casing. Mereka berencana akan memasang casing lagi
setelah mencapai/menyentuh titik batu gamping .Akibatnya selama pengeboran
tersebut lumpur yang bertekanan tinggi sudah mulai menerobos, akan tetapi PT
Lapindo masih bisa mengatasi dengan pompa lumpur dari PT Medici.
Urutan
Sebab-Akibat 3
Dan setelah kedalam 9297 kaki,
akhirnya mata bor menyentuh batu gamping. PT Lapindo mengira target sudah
tercapai, namun sebenarnya mereka hanya menyentuh titik batu gamping saja.
Titik batu gamping itu banyak lubang sehingga mengakibatkan lumpur yang
digunakan untuk melawan lumpur dari bawah sudah habis. PT Lapindo berusaha
menarik bor, tetapi gagal, akhirnya bor dipotong dan operasi pengeboran
dihentikan serta perangkap BOP (Blow Out Proventer) ditutup. Namun
karena fluida yang bertekanan tinggi sudah terlanjur naik ke atas sehingga
fluida tersebut harus mencari jalan lain untuk bisa keluar. Itu lah yang
menyebabkan penyemburan tidak hanya terjadi di sekitar sumur melainkan di
beberapa tempat. Oleh karena itu terjadilah semburan lumpur lapindo.
2.3.3 Masalah sosial terjadi
akibat adanya lumpur panas
Pernyataan Umum
Dibalik
terjadinya peristiwa ini pastinya menimbulkan masalah baru. Terutama hal yang menyangkut kondisi masyarakat yang
menjadi korban lumpur panas ini. Kelambanan serta kurang diperhatikannya para
korban lumpur panas ini oleh Lapindo Inc.
membuat mereka hidup dibawah penderitaan.
Urutan Sebab-Akibat 1
Masalah ganti rugi menjadi pembahasan pokok. Sudah 6 tahun mereka
menanti janji akan ganti rugi oleh Lapindo Inc. Ganti rugi sebesar Rp 786 miliar untuk pembelian aset masyarakat
di tiga desa yang masuk dalam peta wilayah yang terdampak luapan lumpur, yaitu
Desa Besuki, Desa Kedungcangkring, Desa Pejarakan. Tetapi, Direktur PT
Minarak Lapindo Jaya Andi Darussalam Tabussalla mengaku belum sanggup membayar
ganti rugi, yang seharusnya diselesaikan pada 2012 lalu. Akibatnya banyak warga
korban lumpur lapindo yang harus tinggal di tempat pengungsian ataupun
membangun rumah di pinggir area lumpur. Untuk kebutuhan hidup mereka bergantung
pada sumbangan dari masyarakat sekitar dengan menjadikan lumpur lapindo sebagai
objek wisata.
Urutan Sebab-Akibat 2
Kemudian menyangkut mata pencaharian serta pendidikan anak-anak
korban lumpur lapindo. Sekolah mereka yang tenggelam karena panasnya lumpur
beracun itu memaksa mereka untuk mencari sekolah yang letaknya jauh dari tempat
mereka tinggal sementara. Cukup banyak dari mereka juga akhirnya putus sekolah
akibat ketidaksanggupan orangtua untuk membayar sekolah dan tanggungan biaya
transportasi. Lumpur panas juga mengakibatkan hilangnya mata pencaharian para
warga yang mayoritas bercocok tanam. Ketiadaan sumber pencaharian membuat
mereka harus memutar otak untuk bertahan hidup. Dulunya yang berkecukupan kini
harus bertahan di tengah kesulitan ekonomi.
Urutan Sebab-Akibat 3
Terakhir, yang harus diperhatikan adalah kesehatan dan psikis dari
para korban. Pemerintah semestinya tidak lagi
memandang persoalan korban lumpur lapindo ini secara materil, dengan memberikan
ganti rugi semata. Karena yang lebih membekas dari bencana ini adalah keadaan
psikologis para korban adalah psikologis akibat kehilangan tempat tinggal,
harta benda hingga sanak keluarganya. Dan penyediaan pelayanan kesehatan
juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Kandungan dari lumpur panas ini dapat
menyebabkan bermacam-macam penyakit terutama ISPA akibat menghirup gas dari
lumpur tersebut. Dan juga korban lumpur lapindo tidak mendapatkan jaminan
kesehatan nasional yang merupakan program pemerintah bagi mereka yang kurang
mampu. Menjadikan hal ini sebagai pertanda bahwa kehadiran pemerintah bagi
rakyat masih kurang.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Semburan lumpur Lapindo terjadi karena
faktor kelalaian manusia. Adanya kesalahan prosedur pengeboran mengakibatkan
munculnya lumpur panas tersebut. Terbukti dengan Lapindo tidak melakukan prosedur
pengeboran dengan benar sehingga mengakibatkan perhitungan menjadi salah.
Lapindo semestinya memasang selubung 9 5/8 inci di 2.591 meter tetapi Lapindo
tidak memedulikannya.
2.
Selain faktor manusia juga ada faktor dari alam ,yaitu
menurut Pakar
geodinamika Universitas Bonn Jerman, Profesor Stephen Miller menilai bahwa
semburan lumpur Sidoarjo yang terjadi 8 tahun silam adalah murni bencana
alam. Ia yakin meluapnya lumpur disebabkan gempa berkekuatan 6.3 skala richter
yang terjadi 2 hari sebelumnya di Yogyakarta.
3.
Kesejahteraan korban
lumpur Lapindo Brantas yang belum diwujudkan. Terutama hak mereka untuk
menerima ganti rugi. Karena mereka kehilangan sumber mata pencaharian serta
segala kepunyaan yang tenggelam diterjang lumpur Lapindo
4.
Kurangnya campur tangan
pemerintah dalam menangani hal ini membuat masalah ini tidak akan
terselesaikan. Serta minimnya perhatian pemerintah dalam mensejahterakan para
korban dengan memberikan bantuan atau hal yang dapat membantu mereka dalam
bertahan hdup. Dan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang kurang diperdulikan
menjadikan korban menjadi semakin menderita. Jaminan kesehatan nasional yang
merupakan program pemerintah bagi masyarakat kurang mampu tidak didapatkan oleh
para korban yang notabene kurang mampu.Sehingga fasilitas kesehatan menjadi
sesuatu yang mahal dan membutuhkan banyak biaya.
5.
Selain itu ,lumpur
lapindo menyebabkan dampak terhadap masalah sosial dalam masyarakat sebagai
berikut:
·
Masalah
sosial menjadi permasalahan pokok karena menyangkut kehidupan orang banyak
terutama para korban tragedi ini.
·
Ganti
rugi yang dijanjikan oleh pihak Lapindo Inc kepada para korban belum
terealisasikan karena ketidakadaan dana untuk membayar ganti rugi.
·
Banyak
warga yang tinggal di pinggiran area berbahaya lumpur Lapindo akibat belum
dibayarnya ganti rugi. Dan akibat lumpur lapindo, warga kehilangan mata
pencaharian mereka.
·
Fasilitas
pendidikan yang tidak mendukung memaksa orang tua harus merogoh kocek lebih
demi membiayai anak mereka sekolah. Namun ada juga yang harus putus sekolah
karena keterbatasan biaya
·
Kesehatan
warga yang kurang diperhatikan menyebabkan banyak warga terkena ISPA.
·
Psikologis
warga yang hidup dalam ketertekanan akibat lumpur Lapindo kurang diperhatikan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://korbanlumpur.info/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar