KARYA TULIS
PULAU DEWATA
BALI
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi
Tugas Bahasa
Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 2 Wonogiri
tahun
pelajaran 2014/2015
Oleh :

NIS :

NIS :11611

NIS :
SMA NEGERI 2 WONOGIRI
Jalan Nakula V Wonokarto
PERSETUJUAN
Karya tulis ini telah mendapatkan persetujuan dan di
sahkan sebagai tugas Laporan karya wisata SMA Negeri 2 Wonogiri tahun ajaran
2015/2016
Di Setujui Pada :
Hari :
Tanggal
:
Mengetahui,
Wali kelas XI MIA I Pembimbing,
........................................................ ...................................................
NIP. NIP.
Kepala SMAN 2 Wonogiri.
Dalimin, SP,
M.Pd
...................................................
NIP.195611061981021003
MOTTO
‘’Hidup ini seperti
naik sepeda. Untuk menjaga keseimbangannya, anda harus tetap bergerak.’’ (Albert Einstein)
‘’Kalau itu adalah kenangan yang
berarti.. jangan dilupakan!
Sebab jika manusia mati.. mereka hanya bisa hidup dalam kenangan orang lain.’’ (Takagi - Detective Conan)
Sebab jika manusia mati.. mereka hanya bisa hidup dalam kenangan orang lain.’’ (Takagi - Detective Conan)
‘’Tak ada orang yang senang dengan
kekalahan.
Aku merasa dongkol kalau kalah.
Tapi, bagiku kekalahan dan luka bukanlah akhir dari segalanya!’’ (Amu Hinamori)
Aku merasa dongkol kalau kalah.
Tapi, bagiku kekalahan dan luka bukanlah akhir dari segalanya!’’ (Amu Hinamori)
‘’Mempelajari
masa lalu untuk memperkirakan masa depan. Itulah arti penting mengetahui
sejarah.’’ (Pain -
Naruto Shippuden)
‘’Hal yang kini kita rasa menyenangkan hanya bisa kita nikmati
sepenuhnya saat ini. Karena itu hargailah setiap momen indah dan waktu saat
ini.’’ (Athena glory - Aria)
‘’Hidup bukanlah
sebuah permainan, kita hanya punya satu kehidupan dan tidak punya tombol
reset.’’ (Makoto - School Days)
‘’Kita akan menyesal bila mimpi yang
kita kejar akhirnya gagal, tapi kita akan lebih menyesal bila kita tidak
mencoba untuk mengejarnya !’’ (Takagi Akito - Bakuman)
‘’Genius Dilahirkan, Bukan Dibeli!’’
(Oscar Wilde)
‘’Saya selalu
berkembang atas dorongan orang lain.’’ (John
F. Kennedy)
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penyusun
persembahkan kepada:
1. Kepala sekolah SMA Negeri 2
Wonogiri.
2. Ibu Suci Subarni selaku
pembimbing.
3. Bp/ibu guru SMA Negeri 2
Wonogiri.
4. Orang tua yang selalu mendukung.
5. Bapak Untung Sudrajad selaku wali
kelas.
6. Para pembaca yang budiman.
KATA PENGANTAR
Segala
puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
kesehatan dan nikmat kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Laporan Karya Wisata Pulau Dewata Bali ini dengan baik
Tugas
ini penulis sampaikan dalam bantuk laporan tertulis, dengan mengharap agar
mendapatkan nilai yang semaksimal mungkin dan agar dapat meningkatkan
pengetahuan penulis.
Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Suci Subarni selaku guru pembimbing mata pelajaran
bahasa indonesia penulis yang telah memberikan tugas ini agar penulis dapat
menambah wawasan dan pengetahuan serta lebih mencintai
keindahan alam Negara kita salah satunya Pulau Bali. Dan sehingga tugas ini dapat selesai tanpa adanya hambatan yang
berarti. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada orangtua, saudara, serta teman
- teman semua yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Dalam
penyusunan tugas ini penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun, serta penulis mohon maaf sebesar-besarnya jika sekiranya ada
kekeliruan, kekeurangan dan kata yang tidak berkenan dalam tugas ini.
Demikianlah
tugas ini penulis susun untuk memenuhi tugas sekolah.
Wonogiri , 21 April 2015
Daftar isi:
Judul........................................................................................................ i
Persetujuan.............................................................................................. ii
Motto....................................................................................................... iii
Persembahan ......................................................................................... iv
Kata pengantar....................................................................................... v
Daftar Isi.................................................................................................. vi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
belakang masalah........................................................ 1
B.
Rumusan masalah................................................................. 1
C. Pembatasan
masalah............................................................ 1
D. Tujuan
penelitian.................................................................. 1
E.
Manfaat penelitian............................................................... 1
F.
Sistematika penulisan........................................................... 2
BAB II LANDASAN
TEORI.................................................................. 4
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan waktu penelitian................................................ 6
B.
Subjek penelitian................................................................... 6
C.
Instrumen penelitian............................................................. 6
D.
Prosedur penelitian............................................................... 6
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Tempat
wisata yang dikunjungi................................................... 7
1.
Tanah lot................................................................................. 7
2.
Tanjung benoa........................................................................ 8
3.
Puja mandala.......................................................................... 8
4.
Pantai pandawa...................................................................... 8
5. Pantai
kuta ..................................................................... 8
6. Karang
kurnia........................................................................ 9
7. Pantai
sanur............................................................................ 9
8. Cening
Bagus.......................................................................... 9
9.
Tari barong............................................................................. 9
10.
Istana tampak siring................................................................ 11
11.
Museum bajrasandi.................................................................
13
12. Dewata.................................................................................... 13
13.
Joger....................................................................................... 13
14.
Danau bedugul......................................................................... 14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................
15
B. Saran ...................................................................................... 14
C. Kesan ...................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu
Negara kepulauan yang memiliki banyak tempat pariwisata menarik dan unik yang
pantas untuk di kunjungi. Ragamnya keindahan alam dan budaya di Indonesia bisa
menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing maupun lokal. Salah satu
tujuan wisata yang kaya akan keindahan alam dan budaya yang ada di Indonesia
adalah Bali. Bali merupakan tujuan wisata favorit tidak saja di Indonesia, tapi
seluruh dunia. Sebagai daerah tujuan wisata, Bali konsisten menempatkan sektor
pariwisata sebagai sektor andalan. Pengembangan industri pariwisata di Bali
secara umum menerapkan konsep Pariwisata Budaya, yang secara implisit
memasukkan misi menumbuh suburkan kebudayaan Bali dalam setiap kegiatan
pengembangannya. Di lain pihak, kepariwisataan telah menjadi salah satu
industri yang memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan perekonomian Bali.
Seperti tercermin dalam komposisi penyumbang pertumbuhan perekonomian Bali,
sektor perdagangan, hotel, dan restoran selalu menjadi sektor andalan Provinsi
Bali. Sehingga tidaklah salah untuk dikatakan bahwa tingkat perekonomian Bali
sangat bergantung pada pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
B. Rumusan masalah
1. Objek wisata apa sajakah yang
ada di Pulau Bali?
2. Objek wisata mana sajakah yang
dikunjungi selama berkunjung di pulau Bali?
3. Apa tujuan menyaksikan
kebudayaan khas Pulau Bali.
C. Pembatasan masalah
Dalam
penulisan karya tulis yang berjudul “Pulau Dewata Bali’’, penulis hanya
membahas tentang objek objek yang telah dikunjungi selama study tour di Pulau Bali.
D. Tujuan penelitian
Dari
rumusan masalah di atas, penulis mempunyai tujuan penelitian yaitu sebagai
berikut:
Umum:
- Mengetahui objek-objek wisata yang ada di pulau
Bali.
- Mengenal dan menikmati keindahan objek-objek
wisata yang ada di pulau Bali.
- Meningkatkan rasa untuk melestarikan budaya
indonesia dan meningatkan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia.
Khusus:
1.
Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penulisan laporan karya tulis
ini, maka ada beberapa manfaat dan kegunaan baik untuk penulis sendiri maupun
untuk pihak lain. Diantaranya adalah:
1. Manfaat
teoritis
Hasil dari penulisan laporan karya ilmiah ini dapat
digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Ragam Kebudayaan Dan
Objek Wisata yang ada di Indonesia khususnya di Bali.
- Manfaat praktis
1. Siswa mengetahui objek wisata
yang ada di Indonesia, khususnya di Pulau Bali
2.
Menambah rasa cinta dan rasa bangga terhadap tanah air Indonesia
3.
Siswa lebih mengenal adat dan budaya bangsa Indonesia.
4.
Menambah rasa untuk melestarikan budaya bangsa.
F.Sistematika
penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
B.
Rumusan
Masalah
C.
Pembatasan
Masalah
D.
Tujuan
Penelitian
E.
Manfaat
Penelitian
F.
Sistematika
Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Tempat
dan Waktu Penelitian
B.
Subjek
Penelitian
C.
Instrumen
Penelitian
D.
Prosedur
Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Tempat Wisata yang Dikunjungi
1.
Tanah
Lot
2.
Tanjung
Benoa
3.
Puja
Mandala
4.
Pantai
Pandawa
5.
Pantai
Kuta
6.
Karang
Kurnia
7.
Pantai
Sanur
8.
Tari
Barong
9.
Istana
Tampak Siring
10.
Museum
Bajrasandi
11.
Dewata
12.
Joger
13.
Danau
Bedugul
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
C.
Kesan
BAB II
LANDASAN TEORI
Karya
tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disajikan secara ilmiah dalam
sebuah forum atau media ilmiah. Karakteristik keilmiahan sebuah karya terdapat pada isi, penyajian,
dan bahasa yang digunakan.Isi karya ilmiah tentu bersifat keilmuan, yakni
rasional, objektif, tidak memihak, dan berbicara apa adanya.Isi sebuah karya
ilmiah harus fokus dan bersifat spesifik pada sebuah bidang keilmuan secara mendalam. Kedalaman karya
tentu sangat disesuaikan dengan kemampuan sang ilmuwan. Bahasa yang digunakan juga harus bersifat
baku, disesuaikan dengan sistem ejaan yang berlaku di Indonesia. Bahasa ilmiah
tidak menggunakan bahasa pergaulan, tetapi harus menggunakan bahasa ilmu
pengetahuan, mengandung hal-hal yang teknis sesuai dengan bidang keilmuannya.
Karya
tulis ilmiah harus menggunakan bahasa
ilmiah, yakni bahasa resmi yang digunakan dalam bidang keilmuan. Bahasa
keilmuan tentu bukan bahasa pergaulan sehari-hari atau bahasa populer
yangdisajikan di berbagai media. Karena karya ilmiah terbatas pembaca dan
medianya, maka bahasa yang digunakannya lebih terbatas pula, mungkin hanya
dipahami oleh mereka yang memiliki bidang keilmuan yang sama.Secara umum,
bahasa ilmiah adalah bahasa Indonesia yang baku (resmi) dan mengandung hal-hal
teknis yang sesuai dengan bidang
keilmuannya. Bahasa yang demikian memiliki karakteristik-karakteristik
berikut.
a) Kencedekiaan.
Bahasa karya ilmiah harus
mengandung sebuah bidang keilmuan (cendekia) melalui pertanyaan yang tepat.
b) Lugas dan jelas
Bahasa karya tulis ilmiah harus
disajikan dalam bahasa yang memiliki makna yang jelas, tidak bertele-tele dan
tidak bermakna ganda. Bahasa yang digunakan harus pasti dan memberikan
kepastian kepada pembaca.
c) Formal dan objektif
Bahasa karya tulis ilmiah harus disajikan secara formal, baik dalam hal
penggunaan kosakata, diksi, kalimat, dan sistem ejaaan yang digunakan. Objektif
berarti menyajikan fakta dalam bahasa yang langsung dan tidak berpihak kepada
siapapun.
d) Ringkas dan padat
Bahasa karya tulis ilmiah harus disajikan secara tingkas,
langsung pada sasaran yang dimaksud, dan padat secara isi. Dalam karya tulis
ilmiah panjang uraian tidak menentukan baik-buruknya sebuah karya tulis. Oleh
karena itu, bahasa yang disajikan harus bahasa yang ringkas dan padat.
e) Konsisten
Bahasa yang konsisten adalah
bahasa yang stabil dan mapan dipakai penulis, terutama dalam hal istilah atau
penggunaan diksi. Konsistensi isilah dan diksi penting dalam karya ilmiah.
Aspek
bahasa yang juga harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah adalah
terdapat berbagai kesalahan yang dilakukan, misalnya kesalahan penalaran atau
logika yang tercermin dalam kalimat dan isi, kesalahan pemakaian dan penulisan
kata (diksi), kesalahan dalam penyusunan kalimat dan kesalahan dalam p emakaian
ejaan dan tanda baca. Kesalahan-kesalahan tersebut tentu harus dihindari
mengingat akan berpengaruh terhadap isi karya itu dipahami para pembacanya.
Kesalahan penalaran dan logika bisanya terjadi karena kurang sistematisnya atau
kurang jelasnya informasi yang disampaikan dalam kalimat dan teks tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di beberapa
objek wisata yang bertempat di Pulau Bali, pada bulan Maret 2015
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti dalam karya
tulis ini adalah tempat tempat wisata yang ada di Pulau Bali
C. Instrumen Penelitian
- Teknik
wawancara.
- Teknik observasi
lingkungan.
D. Prosedur Penelitian
1. Metode Observasi
Dari
objek-objek yang kami amati secara langsung kemudian mencari data-data yang di
perlukan sebagai bahan untuk menyusun karya tulis tidak lupa juga kami juga
mengabadikan objek-objek yang kita amati.
2. Metode Wawancara
Bertanya-tanya
ke petugas di objek wisata yang dikunjungi.
3. Studi Literatur
Kami mencari
dan mengumpulkan buku-buku yang ada hubunganya dengan objek wisata yang di teliti .
BAB IV
HASIL
PENELITIAN
A. Tempat Wisata di Pulau Bali
- Tanah Lot
Setibanya disana pukul 04.00 WITA, bus berhenti di tempat parkiran. Disana penulis mandi dan sholat
subuh. Setelah itu, penulis berjalan kaki menuju Pantai Tanah Lot. Disepanjang jalan terdapat toko-toko yang menjual
oleh-oleh khas Bali. Tiba di Tanah Lot, penulis berfoto-foto dan menikmati
pemandangan disekitarnya.
Tanah Lot adalah sebuah obyek wisata di
Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar.Satu
terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing miring
dengan Pura Uluwatu.Pura Tanah Lot ini merupakan pura laut tempat pemujaan
dewa-dewa penjaga laut.Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban
Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabana.Disebelah utara
Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok
ke laut.Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti
jembatan (melengkung).Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk
melihat matahari terbenam (sunset), wisatawan
asing maupum lokal biasanya ramai berdatangan pada sore
hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak ditemui art shop dan warung
makan atau sekedar kedai minuman, namun
ketika disana belum pada buka karena mungkin masih terlalu pagi. Juga
tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan
domestik.
Seusai dari Tanah Lot, penulis
beserta rombongan menuju ke tempat
wisata selanjutnya yaitu Tanjung Benoa.
- Tanjung Benoa
Setelah dari Tanah Lot, penulis
dan rombongan menuju obyek wisata selanjutnya, yaitu Tanjung Benoa. Tanjung
Benoa, yang berlokasi bertetanggaan dengan kawasan wisata Nusa Dua ternyata
memiliki daya tarik yang unik. Di tengah tenangnya lautan di kawasan pantai
ini, ternyata membawa berkah.Tanjung Benoa berada di ujung tenggara pulau Bali
dan bertetanggaan dengan kawasan Nusa Dua.
Setibanya di Tanjung Benoa, penulis beserta rombongan langsung ditawari untuk mencoba
objek wisata yang ada disana yaitu Pulau Penyu. Tiket untuk menyebrang ke pulau
penyu adalah Rp 50.000,00. Penulis dan rombongan tidak semua ikut kesana,hanya
beberapa saja yang ikut menyebrang ke Pulau Penyu karena ada beberapa yang
sudah pernah berkunjung kesana. Sebagian dari kami ada juga yang
mencoba wahana wahana yang ada disana, misalnya banana boot, paralayang, ada
yang sekedar berfoto ada juga yang bersantai sambil menikmati makanan serta
keindahan pantai Tanjung Benoa
Setelah dari pulau Penyu, penulis dan romongan menuju objek wisata selanjutnya yaitu Puja
Mandala.
3. Puja Mandala
Setelah dari
Tanjung Benoa , penulis dan rombongan menuju ke Puja Mandala untuk menikmati
makan siang dan juga untuk melaksanakan ibadah disana.
Puja Mandala
adala sebuah kompleks yang berlokasi di Jl. Kuru Setra Bualu Benoa Nusa Dua
Bali. Merupakan salah satu tempat ibadah yang juga dapat dijadikan sebagai
objek wisata. Tempat ini sangat unik karena di sana terdapat lima tempat ibadah
yang terdiri dari Masjid, Gereja Katolik, Gereja Kristen Protestan, Wihara dan
Pura. Kelima bangunan ini berdiri berjajar dengan megah yang mencerminkan
kalimat Bhineka Tunggal Ika, yang artinya meskipun berbeda beda tetapi tetap
satu jua. Meskipun berdiri berdampingan, namun sejak dibangun hingga sekarang
tidak pernah terjadi konflik antara umat yang berbeda keyakinan, bahkan hal
tersebut malah meningkatkan kerukunan antar umat beragama.
Alasan
dibangunnya kawasan Puja Mandala ini karena minimnya tempat ibadah khususnya
bagi umat muslim di kawasan Nusa Dua. Selain untuk kebutuhan warga dikawasan
Nusa Dua dan sekitarnya, tempat ini juga ramai ikunjungi wisatawan yang ingin
melaksanakan ibadah maupun hanya untuk sekedar berfoto.Setelah dari Puja Mandala penulis beserta rombongan melanjutkan
perjalanan wisata ke Pantai Pandawa.
4.
Pantai Pandhawa
Pantai Pamdawa
Bali adalah salah satu kawasan objek wisata yang berada di Bali tepatnya di
Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Bandung. Pantai ini juga sering
dikenal dengan sebutan Pantai Kutuh atau kadang juga sebagai pantai rahasia (secret beach) karena letaknya berada di
belakang tebing
Pantai Pandhawa
merupakan objek wisata di pulau Bali yang tidak kalah ramai pengunjungnya degan
objek-objek wisata lain di Bali, disepanjang jalan menuju ke pantai terdapat
patung-patung besar yang merupakan patung tokoh pandhawa dalam pewayangan
diantaranya patung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Patung patung
ini berjejer berurutan pada tebing-tebing di sepanjang jalan menuju Pantai
Pandawa
Pemandangan di Pantai
Pandhawa sangatlah indah, ditambah lagi dengan pasir putihnya yang terpapar di
pinggiran air laut yang biru. Penulis rombongan serta wisatawan yang lain
banyak yang mengabadikan momen momen keindahan di pantai pandawa ini.
Setelah asyik
berfoto-foto perjalanan pun berlanjut ke objek wisata selanjutnya yaitu Pantai
Kuta.
5.
Pantai Kuta
Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal
bakal perkembangan pariwisata Bali.Dulunya tempat ini merupakan perkampungan
nelayan Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya,
penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat
penginapan. Sekarang kawasan Kuta telah berkembang menjadi ikon pariwisata Bali
atau lebih dikenal dengan sebutan International city karena merupakan tempat
bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga wisatawan local. Dilihat dari
segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang lengkap.Penginapan atau hotel,
restoran, spa dan pendukung pariwisata lainnya banyak terdapat di sini. Pantai Kuta merupakan tempat
wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan selama di Kuta.
Setelah puas bermin air, penulis dan rombongan
segera menuju dengan menggunakan jasa angkutan umum disana. Penulis dan
rombongan tidak sempat melihat Sunset, karena waktu yang diberikan sudah habis.
Di Central Park penulis dan rombongan masuk ke dalam bus masing-masing dan
segera menuju objek
selanjutnya yaitu Karang Kurnia
6. Karang
Kurnia
Setelah selesai
makan siang di Tanjung Benoa, berikutnya
penulis dan rombongan menuju ke pusat
oleh-oleh di Bali yaitu Karang
Kurnia. Karang Kurnia terletak di kota Denpasar. Di Karang Kurnia dapat
ditemukan berbagai macam kerajinan dan oleh-oleh lainnya, seperti: lukisan,
patung, pakaian anak dan dewasa,bed cover,pernak-pernik,batik,dan lain-lain.
Setelah puas
berbelanja di Karang Kurnia penulis dan rombongan study memasuki bus
masing-masing dan melanjutkan untuk beristirahat di hotel.
7. Pantai Sanur
Keesokan harinya perjalanan wisata kami
berlanjut ke Pantai Sanur, namun sayang rombongan study tour SMA Negeri 2
Wonogiri tidak berkesempatan untuk melihat sunrise
(matahari terbit) yang sangat terkenal dari pantai ini. Hal ini dikarenakan
kedatangan kami terlalu siang. Rombongan SMA Negeri 2 Wonogiri kali ini tidak
mengenakan baju bebas, melainkan seragam keki karena pada hari ini rombongan
study tour kami mendapat kesempatan untuk memasuki istana tampak siring.
Sesampainya disana lagi-lagi kami
disuguhi pemandangan di pulau dewata ini yang sangat indah. Penulis beserta
rombongan sejenak menikmati pemandangan di panai sanur ini, kemudian perjalanan
berlanjut ke Cening Bagus
8.
Cening Bagus
Cening
Bagus merupakan
salah satu tempat belanja oleh-oleh yang menawarkan berbagai produk yang selama
ini menjadi ciri khas Pulau Dewata.Berbagai oleh-oleh bisa pengunjung dapatkan
mulai dari cemilan, baju kaos, batik, kerudung, yang menjadi keunikan dan
pembeda Cening Bagus dengan tempat penjualan oleh-oleh Bali lainnya barang yang
dijual lebih fokus kepada kaos lukis yang secara konvensional dilukis langsung
oleh tangan-tangan terampil para pengrajin Bali.
Setelah puas berbelanja di Cening
Bagus, penulis beserta rombongan melanjutkan untuk melihat kebudayaan Indonesia
yang khususnya berada di Bali, yaitu Tari Barong.
9.
Tari Barong
Tiba disana
masing-masing pengunjung diberi lembaran terjemahan bahasa yang isinya inti
dari tari Barong.
Tari Barong adalah tarian asal Bali yang
menggambarkan pertarungan antara “Kebajikan” melawan “Kebatilan” dan rangda
adalah yang maha dahsyat menggambarkan “Kebatilan” cerita tari Barong
diantaranya sebagai berikut :
Gending Pembukaan
Barong dan
kera sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang
bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan di
hutan.Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat
memotong hidung salah seorang dari mereka.
1. Babak Pertama
Dua orang
penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut dari Rangda yang sedang
mencari pengikut-pengikut Dewi Kunthi yang sedang dalam perjalanan untuk
menemui patihnya.
2. Babak
Kedua
Pengikut-pengikut
Dewi Kunthi tiba.Salah seorang pengikut Rangda berubah menjadi setan. (semacam
Rangda) dan mamasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunthi yang menyebabkan
mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadap
Dewi Kunthi.
3. Babak Ketiga
Munculah
Dewi Kunthi bersama anaknya Sahadewa dan Dewi Kunthi telah berjanji kepada
Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban.Sebenarnya Dewi Kunthi tidak
sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda.Tetapi setan (semacam
Rangda) memasuki roh jahat kepadanyayang menyebabkan Dewi Kunthi bisa menjadi
marah dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya
untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan.Dan patih inipun tak luput dari
kemasukan roh jahat oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka Istana
Sang Rangda.
4. Babak Keempat
Turunlah
Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada Sahadewa dan keabadian itu tidak
diketahui oleh Rangda, untuk mengkoyak-koyak dan membunuh Sahadewa tetapi tidak
dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugerahi oleh Dewa Siwa.
Rangda
menyerah kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian
dia bisa masuk surga, permintaan inipun dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda
mendapat sorga.
5. Babak Kelima
Kalika
adalah seorang pengikut Rangda menghadap sahadewa, penolakan ini menimbulkan
perkelahian, dan kalika berubah rupa menjadi seekor babi hutan dan didalamnya
pertarungan itu antara Sahadewa dengan babi hutan sahadewa mendapat kemenangan
itu, dan babi hutan ini menjadi “Burung” tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya
Kalika (Burung) berubah rupa lagi menjadi Rangda.Oleh karena saktinya Rangda
ini maka sahadewa tidak dapat dan akhirnya Sahadewa berubah rupa menjadi
barong.
Karena sama
saktinya maka pertarungan antara barong dengan Rangda ini tidak ada yang menang
dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi
“Kebajikan” melawan “Kebatilan” kemudian muncullah pengikut-pengikut barong,
masing-masing dengan kerisnya hendak menolong barong dalam pertarungan melawan
Rangda. Mereka semua ini pun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.
Setelah puas melihat tari Barong, penulis berserta
rombongan melanjutkan perjalanan wisata ke Istana Tampak Siring.
10.
Istana Tampak Siring
Istana tampak siring berlokasi di
Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Istana ini
merupakan satu-satunya istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka.
Sesampainya disana penulis beserta rombongan dijadikan beberapa kelompok, tiap
tiap kelompok diberi pengarahan serta masuknya pun berselisih sekitar 5 menit,
agar tidak terlalu berduyun duyun di istana. Tiap kelompok dipandu oleh guide
yang menjelaskan hal hal yang ada di istana.
Nama Tampak Siring berasal dari dua buah kata dalam
bahasa Bali, yaitu tampak dan siring yang berarti: “telapak” dan
“miring”. Penamaan tersebut berkaitan erat dengan legenda masyarakat setempat
tentang Raja Mayadenawa. Raja ini dikenal pandai dan sakti mandraguna. Namun,
karena kelancangannya mengangkat diri sebagai dewa yang harus disembah oleh
rakyatnya, maka Betara Indra mengutus bala tentara untuk menyerang Raja
Mayadenawa. Serangan ini membuat Mayadenawa melarikan diri ke dalam hutan.
Untuk menyamarkan jejaknya, Mayadenawa sengaja berjalan dengan cara memiringkan
telapak kakinya.
Namun sayang, usaha Mayadenawa untuk mengelabui bala
tentara Betara Indra gagal, jejaknya akhirnya diketahui. Dengan sisa-sisa
kesaktiannya, Raja Mayadenawa mencoba melawan dengan menciptakan mata air
beracun yang dapat membunuh para pengejarnya. Untuk menanggulangi akibat buruk
dari mata air beracun itu, Betara Indra menciptakan sumber mata air penawarnya,
yaitu Tirta Empul (air suci). Wilayah pelarian Raja Mayadenawa itulah
yang kini dikenal sebagai Tampak Siring.
Istana Tampak Siring dibangun oleh seorang arsitek
bernama R.M. Soedarsono atas prakarsa Presiden Soekarno. Pembangunan istana
kepresidenan ini terbagi ke dalam dua masa, yaitu tahun 1957 dan 1963. Pada
tahun 1957, di kompleks ini dibangun Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira.
Sementara pada tahun 1963, pembangunan tahap kedua merampungkan dua gedung
utama lainnya, yaitu Wisma Negara dan Wisma Bima, serta satu Gedung Serba Guna
(gedung konferensi).
Istana Tampak Siring dibangun di areal berbukit dengan
ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut (DPL). Para pelancong yang
mengunjungi tempat ini dapat menyaksikan riwayat dan fungsi gedung bersejarah
yang pernah digunakan oleh para presiden Republik Indonesia. Pada Wisma Merdeka
yang memiliki luas 1.200 m2, misalnya, pengunjung dapat melihat
Ruang Tidur I dan Ruang Tidur II Presiden, Ruang Tidur Keluarga, Ruang Tamu,
serta Ruang Kerja dengan penataan yang demikian indah. Di gedung ini wisatawan
juga dapat melihat hiasan-hiasan berupa patung serta lukisan-lukisan pilihan.
Sementara di Wisma Negara, para turis dapat
menyaksikan sebuah bangunan dengan luas sekitar 1.476 m2 yang
merupakan bangunan untuk menjamu para tamu negara. Antara Wisma Merdeka dan
Wisma Negara terdapat celah sedalam + 15 meter yang memisahkan dua wisma
tersebut. Oleh sebab itu, dibangunlah sebuah jembatan sepanjang 40 meter dengan
lebar 1,5 meter untuk menghubungkan dua wisma itu. Para tamu negara biasanya
akan diantar melalui jembatan ini untuk menuju Wisma Negara, sehingga jembatan
ini juga dikenal dengan nama Jembatan Persahabatan. Para tamu kehormatan yang
pernah melewati jembatan ini antara lain, Kaisar Hirihito dari Jepang, Presiden
Tito dari Yugoslavia, Ho Chi Minh dari Vietnam, serta Ratu Juliana dari
Nederland.
Wisma Yudhistira merupakan tempat menginap rombongan
kepresidenan maupun rombongan tamu negara. Wisma yang terletak di tengah
kompleks Istana Tampak Siring ini memiliki luas sekitar 1.825 m2.
Sedangkan Wisma Bima dengan luas bangunan sekitar 2.000 m2 biasanya
digunakan sebagai tempat istirahat para pengawal presiden maupun pengawal tamu
negara. Gedung lain yang tak kalah penting adalah Gedung Konferensi. Gedung ini
sengaja dibangun untuk keperluan rapat kabinet, jamuan makan malam tamu
kenegaraan, serta konferensi-konferensi penting, seperti Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) ASEAN XIV yang diselenggarakan pada tanggal 7—8 Oktober 2003
silam.
Masih dalam kawasan istana ini, para turis juga dapat
menikmati obyek wisata lainnya yang cukup terkenal di Pulau Bali, yaitu Pura
Tampak Siring yang berada tepat di bawah Istana Tampak Siring. Pura ini juga
dikenal dengan nama Pura Tirta Empul karena di pura ini terdapat sumber mata
air suci (“tirta empul”). Di tempat ini, para turis dapat melakukan meditasi
maupun meraup berkah dengan cara mandi di kolam khusus yang dialiri oleh air
dari Tirta Empul. Mata air yang disakralkan ini konon sudah digunakan untuk
penyucian dan pengobatan sejak seribu tahun yang lalu.
Setelah selesai berkeliling di
Istana Tampaksiring, penulis melanjutkan perjalanan wisata ke Museum Bajra Sandhi.
11. Museum
Bajra Sandhi
Objek wisata Bajra Sandhi,
merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali dan menjadi simbol
heroik rakyat melawan para penjajah, monumen ini didirikan untuk menghormati
para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan
rakyat dalam mengusir kolonial Belanda dari Ibu pertiwi ini dari generasi ke
generasi juga dari zaman ke zaman, serta lambang semangat untuk
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bangunan Monumen Bajra Sandhi
ini beberapa bagian bangunannya terdiri dari 17 anak tangga berada pada pintu
utama, 8 buah tiang agung dalam gedung monumen, menjulang setinggi 45 meter.
Terlihat begitu artistik dan penuh arti, melambangkan angka hari kemerdekaan
Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Lletaknya strategis di tengah-tengah kota
Denpasar, menjadikannya sebagai salah satu objek
wisata di Bali ,
yang terletak tengah kota dikelilingi oleh taman dan pohon tropis, serta
lapangan hijau, sebagai tempat rekreasi dan bercengkrama bersama keluarga.
Setelah puas berkeliling di museum
Bajra Sandhi , penulis dan rombongan seharusnya sesuai jadwal menuju Pasar Seni
Sukowati , namun karena sudah terlalu sore penulis dan rombongan study tour
mengganti objek ke pusat oleh-oleh Dewata Bali
12.Dewata Bali
Sesampainya
di Dewata Bali, penulis dan rombongan dipersilahkan masuk ke ruang produksi,
setelah itu penulis dan rombongan mendapat penjelasan singkat tentang sejarah
berdirinya Dewata Bali serta juga berkesempatan untuk melihat langsung peoses
produksi yang ada disana.
Setelah puas
penulis dan rombongan diperbolehkan untuk berbelanja di pusat oleh-oleh Dewata
Bali. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke hotel untuk bersistirahat dan
persiapan cek out esuk hari.
13. Joger
Tiba
di Joger penulis
beserta rombongan diberi stiker
sebelum masuk.
Kebetulan sampai di Joger masih terlalu pagi, dan Joger belum buka. Pada saat
itu kami berkempatan untuk melihat ritual sebelum dibukanya Joger. Ritual
tersebut dilakukan oleh para karyawan Joger.
Joger merupakan tempat belanja paling terkenal
di pulau Bali. Di Joger Barang yang dijual pun beraneka ragam bahkan banyak
yang unik.Selain T-Shirt sebagai komoditi utamanya, topi, tas, gantungan kunci,
sandal, ada juga barang-barang unik yang mungkin tidak ada ditempat lain
misalnya jam mundur, sandal raksasa,
dan lainnya.Dari segi bangunan memang joger tidak terlalu luas dan tidak jarang
sering menimbulkan kemacetan disana karena banyaknya mobil atau motor yang
ingin berbelanja disana.
Setelah puas berbelanja di Joger
penulis dan rombongan melanjutkan wisata ke Danau Bedugul.
14.Danau Bedugul
Salah satu objek
wisata yang
cukup terkenal di Bali yaitu Danau
Beratan. Danau
ini sering juga disebut Danau Bedugul karena letaknya berada dikawasan Bedugul
tepatnya di Desa Candikuning Kecamatan
Baturiti Kabupaten Tabanan-Bali. Danau Beratan terbilang istimewa karena
merupakan jalur provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja. Kemudian
lokasinya juga tidak jauh dari Kebun Raya Eka Karya, itulah sebabnya mengapa
banyak wisatawan yang datang berkunjung ditempat ini dan menjadikan Danau
Beratan sebagai salah satu tempat wisata populer dan menjadi andalan di pulau Bali.
Keindahan panorama ditempat
tersebut tidak hanya sekedar terlihat danaunya saja, tapi juga pemandangan yang
berada disekitar danau tersebut, seperti pegunungan dan sarana transportasi air
yang disediakan untuk melintasi pemandangan disekitar Danau Beratan. Banyak pengunjung memanfaatkan liburan di danau ini
dengan memancing, berfoto-foto, dan lain sebagainya. Bahkan lokasi ini sangat
cocok buat foto pra-wedding dikarenakan lokasinya yang sangat bagus.
Di lokasi danau kalian akan
dapati sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu
Beratan yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu,
letak pura tersebut berada ditengah-tengah Danau Beratan. Warga hindu di Bali
menyakini bahwa pemujaan yang mereka lakukan dapat mendatangkan kesuburan. Ciri
khas yang dimiliki Pura Ulun Danu terlihat dari sebuah menaranya yang memiliki
11 tingkatan. Menara tersebut sebagai simbol kepercayaan umat hindu di Bali
terhadap tiga dewa yaitu Dewa Wisnu, Dewa Brahma dan Dewa Siwa.
Pura Ulun ini diabadikan di uang
Rp 50.000,00. Untuk dapat melihat dan berfoto di pura ini, penulis dan
rombongan harus menyebrang dulu menggunakan kapal. Udara disana saat itu sangat
dingin, berkabut pula. Setelah puas menikmati pemandangan disana penulis
beserta rombongan menuju ke bis masing-masing, dan melanjutkan perjalanan untuk
pulang. Sebelum naik ke bis, penulis dan rombongan banyak yang membeli
buah-buahan yang dijual di sepanjang jalan menuju ke danau, diantaranya dalah
salak bali, yang khas dengan rasa sepatnya.
BAB IV
PENUTUP
- Kesimpulan
Pulau Dewata Bali merupakan pulau seribu pura. Dengan pesona alamnya yang
sangat menakjubkan dan kebudayaannya yang masih kental. Oleh sebab itu, pulau
Dewata Bali adalah salah satu tempat yang diminati banyak wisatawan luar maupun
dalam negeri.
- Saran
a. Jagalah pekataan dan perbuatan
b. Jagalah kesehatan
c. Berhati-hatilah saat disana
d. Taatilah peraturan yang ada disana
e. Hormatilah orang yang menganut agama
lain
- Kesan
Perjalanan study tour ke pulau Bali kali ini sangat menyenangkan. Bagi
penuulis, study tour kali ini tak
akan pernah terlupakan. Karena, penulis mendapatkan pengalaman hidup yang baru
dan hidup lebih berwarna.